Pilihan jawabannya di patuhi atau di langgar…. Jawab sendiri aja deh 🙂
——–
Sudah merupakan hal yang sewajarnya jika dalam setiap penerbangan dengan pesawat terbang para awak kabin mengingatkan penumpang untuk mematikan telepon genggam karena signalnya mengganggu komunikasi dan system navigasi. Nah, dari peraturan dan peringatan yang sudah umum tersebut, ternyata masih banyak penumpang yang tidak mematuhinya. Bukan tidak tahu akan peraturan itu, tetapi memang sengaja tidak mau mematuhinya. Sudah diumumkan berkali-kali tapi pas pesawat mau lepas landas tetap masih ada saja bunyi kring-kring atau nada-nada lain yang muncul dari deretan kursi penumpang. Seperti kejadian yang kualami bulan lalu, tanggal 9 Mei 2013 aku berangkat dari Bandara Juanda menuju ke Manado. Pas masuk dan duduk dalam pesawat entah sudah berapa kali pramugari mengingatkan penumpang agar dengan segera mematikan telepon genggamnya. Ketika pesawat akan lepas landas, tiba2 tepat dibelakang kursi tempat aku duduk terdengar bunyi nada kring-kring yang ternyata berasal dari telepon genggam milik dari seorang ibu. Mendengar bunyi tersebut, kami para penumpang yang duduk dekat dengan ibu itu langsung aja menoleh sambil mendaratkan pandangan melotot. Seorang penumpang yang duduk disamping ibu itu langsung menyuruh ibu itu untuk mematikan telepon genggamnya, dan sekali lagi disaat mau lepas landas itu pramugari harus mengumumkan agar semua penumpang harap mematikan telepon genggamnya. Dan begitu pula saat mendarat, pesawat baru saja mau menyentuh landasan eh sudah terdengar suara-suara bunyi hp diaktifkan dan diikuti percakapan seperti ini :”Aku sudah sampai lho, ini baru aja landing”, padahal sesuai peraturannya kita baru diijinkan untuk menghidupkan telepon genggam saat berada digedung terminal. Satu hal yang sering muncul dalam benakku adalah apakah sudah sedemikian tergantungnya hidup kita pada teknologi bernama telepon genggam sehingga untuk mematikannya saja disaat penerbangan itu menjadi hal yang begitu sangat sulit? Kalo bagiku sendiri apa susahnya sih mematikan telepon genggam dalam waktu 2 jam setengah (waktu tempuh perjalanan dari Surabaya ke Manado). Tapi, gak tahu deh bagi orang lain, 2 jam setengah itu mungkin seperti hampa hidup tanpa memegang HP 🙂
Peraturan itu dibuat untuk dilanggar…Mungkin kata2 seperti itulah yang ada dibenak mereka yang tidak mau mematuhi peraturan yang ada.