Feeds:
Posts
Comments

Archive for May, 2012

Kali ini aku mau menulis tentang perkembangan Nela.

1. Buang Air

Pas usia 18 bulan, Nela sudah bisa bilang jika mau buang air besar. Kalau sudah pingin pup, pasti Nela langsung bilang “ea..ea..” Yang lalu pas dibawa ke toilet, aku mengira Nela sudah selesai. Pas mau ku cebokin, Nela langsung bilang padaku sambil menggelengkan kepalanya”Elum..elumm.. onto “(baca :belum…belum….kentut),  maksudnya Nela belum selesai karena masih mau kentut dulu, hehehe….ada2 saja Nela ini 🙂

Kalau untuk buang air kecil, Nela masih sering bolong2 bilangnya. Kadang bilang, tapi terkadang tidak bilang.

2. Menyebut anggota tubuh

Sejak usia 11 bulan Nela sudah tahu beberapa nama anggota tubuh. Jika kutanya mana mata, mana telinga, hidung, kaki, tangan, gigi, rambut dan perut, pasti langsung di tunjuk oleh Nela. Kalau sekarang, nela sudah bisa menunjuk anggota tubuhnya sendiri sambil bilang namanya apa, misalnya : “Epala” untuk kepala atau “elut” untuk perut, “idong” untuk hidung, “einga” untuk telinga,dan sebagainya. Sebagian besar nama anggota tubuh sudah diketahui dan bisa disebutkan namanya oleh nela.

3. Pakai baju

Nela sekarang sudah mulai belajar pakai celana sendiri. Jadi ceritanya beberapa hari lalu pas aku mau memakaikan baju ke nela sehabis mandi, tanpa disangka nela mengambil sendiri diapersnya dan memasukkan kakinya dan ternyata bisa, walaupun belum sempurna benar cara memakainya. begitu juga dengan celana, walau baru di masukkan sampai sebatas lututnya, tapi bagiku ini perkembangan yang pesat bagi nela. Nela juga sudah mulai bisa membuka kancing bajunya sendiri, dan mulai belajar memakai kaos kaki sendiri.

4. Wajah permohonan

Nela sudah bisa lho meminta sesuatu dengan mimik wajah penuh permohonan. Kalau ingin meminta sesuatu yang nela ingin sekali, pasti dia akan memasang wajah penuh permohonan. dan bukan hanya wajah, suaranya pun mengandung permohonan. Misalnya kalau papanya pulang kerja dari Caruban, pasti nela akan menatap papanya dengan wajah memohon sambil tanganya diangkat ke depan dan mengucapkan kata :”papa…polo…” (baca: papa, peluk…). Kalau papanya bilang begini :”tunggu ya, papa mau mandi dulu” pasti nela akan sabar menunggunya.

5. Sayang siapa??

Terkadang aku bertanya begini ke Nela :”Nela sayang sama siapa” dan pasti akan di jawab “Mama….” diam sebentar trus “papa…”. atau kadang sebaliknya papa dulu baru mama. Setelah mama dan papa lalu nela akan menyambunga dengan kata “Oma… opa…. cici” (Cici itu adalah adikku, alias tantenya nela 🙂 )

Kalau habis baca Alkitab kecil atau habis berdoa, aku selalu bilang kalau Tuhan Yesus itu sangat sayang pada Nela. dan setelah mendengar kata2ku, Nela pasti langsung menunjuk gambar Tuhan Yesus di Alkitab kecilnya dan juga menujuk Salib yang ada di ruang tamu kami sambil tersenyum padaku.

Oh ya, sudah beberapa bulan ini Nela gak ikut Ibadah Sekolah Minggu di Gereja. Entah mengapa, beberapa minggu ini  pasti bangunnya agak telat, padahal biasanya dulu nela bangunnya pagi benar. Karena ibadah sekolah minggu mulainya jam 7 pagi, dan terkadang tidak nutut untuk membawa nela, akhirnya beberapa bulan ini nela hanya ikut Ibadah Kebaktian Umum bersama kami di jam setengah 9 pagi. Semoga mulai hari minggu besok, Nela bisa mulai masuk sekolah minggu lagi.

Tetaplah bertumbuh putri kecilku…. setiap perkembanganmu, setiap waktu yang kulalui bersamamu, itu adalah hal yang sangat berharga bagiku…..

 

Read Full Post »

Nela memang belum lancar berjalan, baru berjalan beberapa langkah maka langsung jatuh lagi. Tapi keterlambatan motorik kasar Nela itu ternyata tidak membuat Nela jadi anak yang pendiam. Malah kalau bisa dibilang, Nela tumbuh menjadi anak yang sangat gemar berbicara. Inilah beberapa kosakata yang sudah dikuasai Nela dan sering diucapkannya

1. Mama Papa -> sudah sangat lancar dan jelas diucapkan

2. Oma, Opa -> juga sudah sangat jelas pengucapannya

3. Bobo-> jika mau tidur pasti mengucapkan kata ini

4. Mimi, teh, susu -> ini yang diucapkan Nela jika mau minta minum. Mimi dan teh untuk minta air putih, sedangkan susu jika pingin minum susu

5. Ecak -> sebutan untuk becak

6. Oto -> sebutan untuk mobil

7. acih… -> jika memberi atau menerima sesuatu, Nela pasti mengucapkan kata ini (baca : terima kasih)

8. ayang -> sebutan untuk layang-layang

9. abong, ampo -> sebutan Nela untuk sabun dan shampo

10. edak -> sebutan untuk bedak

11. Bombob -> sebutan untuk spongebob

12. Hape, cas -> jika menyebut hape pasti langsung diikuti dengan kata cas, sambil mencari charger

13. Eruk, apem, paya -> baca : Jeruk, apel, pepaya

14. Amin -> sudah sangat lancar diucapkannya setiap kali habis berdoa

15. Ate -> jika melihat penjual sate pasti langsung berteriak ate..ate…

16. Inan -> sebutan nela untuk kata mainan

17. motmot -> sebutan untuk remote

18. anti -> sebutan untuk ganti

19. enak -> kue kesukaan nela adalah dadar gulung. Jika makan kue ini pasti nela langsung bilang enak, dan mulutnya buka terus

20. bamba -> Kalau ingin minta tambah kue atau minum, pasti nelah mengucapkan kata ini

21. Otaa….-> baca : botak

Yang nomor terakhir itu sempat membuat aku malu juga. Bagaimana tidak, hari Sabtu kemarin aku, mamaku dan Nela pergi ke toko untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Pas mau menyeberang jalan ke arah toko, Nela yang sedang ku gendong tiba2 berteriak :”Ota…ota…ota….” seraya tangannya menunjuk ke belakangku. Pas aku dan mamaku menengok ke belakang, langsung merahlah wajah kami karena pas di pelataran parkir di belakang kami duduk seorang pemuda yang kepalanya botak, dan nela terus2an berteriak seraya menunjuk pemuda tersebut. Syukurlah saat itu kami segera menyeberang sehingga suara Nela tertutup keramaian kendaraan yang lalu lalang. Tapi kami tak tahu, apakah pemuda itu tadi mendengar apa yang Nela katakan….. 🙂

Di kompleks rumahpun saat Nela sedang jalan2 sore sama mamaku, tiba2 ada anak kecil yang kepalanya botak lewat tak jauh dari tempat Nela berdiri. dan secara otomatis nela langsung berteriak ” Ota…ota…uping….”(baca : botak…botak…upin…”. Mamaku sampai tersipu malu melihat tingkah nela itu. Dari 2 kejadian itu aku pun bilang ke Nela, kalau di depan orang yang bersangkutan nela tidak boleh langsung2 mengucapkan kata botak ya…. Walaupun ku tahu, sebagai anak kecil nela pasti belum bisa paham akan kondisi yang ada. Kapanpun mau mengucapkan, nela pasti belum memikirkan situasi yang ada. Ya, karena tingkah dan ucapan anak kecil adalah cermin suatu kejujuran…. 🙂

 

 

 

Read Full Post »

Dilema…..

Hanya sekedar ingin curhat sejenak disini, ditengah padatnya tugas dan tumpukan berkas yang harus diselesaikan….

Mungkin inilah dilema yang sering dialami oleh seorang Ibu yang bekerja. Harus memilih yang mana, kepentingan anak atau tugas kantor…. Memang ingin sekali secara ideal menyeimbangkan semuanya, tapi pada situasi tertentu terkadang harus ada satu hal yang dikorbankan.

Tanggal 14-16 Mei kemarin, kembali aku mendapat undangan untuk mengikuti Diklat di Udiklat Pandaan. Dan kali ini, aku harus menolak untuk berangkat karena satu hal : Nela sakit. Salahkah jika aku lebih memilih menemani anakku yang sedang sakit daripada berangkat mengikuti diklat? Menurut pandangan perusahaan, mungkin aku egois ya karena terlalu mementingkan kepentingan anakku. Tapi bagaimana pula menurut pandangan anakku sendiri, apakah aku tidak egois juga dihadapannya jika aku memilih untuk berangkat?

Pas aku mengajukan ijin untuk tidak berangkat ke atasan langsungku, beliau langsung menyetujuinya. Dan kata beliau, salah satu rekan kerjaku juga sedang cuti jadi aku diminta untuk tidak kemana-mana dulu selama tanggal itu. Yup lega sekali mendengar keputusan itu. Tapi ternyata ketidakhadiranku itu berbuah suatu teguran dari atasan langsung atasanku alias atasan tertinggi di kantorku.

Aku jadi teringat kejadian tidak enak yang kualami saat hamil Nela dulu. Saat itu aku mengalami pendarahan hebat, dan sudah mendapatkan surat keterangan istirahat dari dokter kandunganku agar pasca opname aku diminta untuk tidak melakukan aktivitas dulu karena bisa berakibat keguguran. Ditengah masa istirahatku itu, ada dua teman dari kantor yang disuruh oleh manajemen kantor untuk datang ke kostku dan memintaku untuk segera masuk kerja karena ada pekerjaan yang harus kukerjakan. Miris sekali hatiku saat itu. Bagaimana tidak, bagaimana aku harus masuk kerja saat itu  sedangkan untuk berjalan saja aku harus menahan sakit dan tertatih-tatih karena setiap kali melangkah langsung saja pendarahan hebat menyerangku? Tidakkah mereka melihat keadaanku saat datang ke kost, untuk menemui mereka saja aku harus dibantu berjalan oleh mamaku.. Dan akhirnya aku pun menolak untuk masuk kantor. Disamping aku punya surat keterangan istirahat, aku pun saat itu harus melindungi janin yang ada dalam kandunganku. Aku bukan hanya melindungi diriku sendiri, tapi ada nyawa lain yang juga berada dalam tubuhku yang harus kulindungi.

Dan kini…dilema serupa pun datang padaku. Dilema yang mungkin juga pernah dirasakan oleh ibu-ibu bekerja lainnya.

Hanya doa dan berserah penuh kepada Tuhan saja yang bisa membuat aku kuat dan berusaha terus untuk kuat menjalani semuanya. Walaupun aku tahu, tak sedikit pula air mata yang harus kukeluarkan untuk menghadapi tekanan2 yang datang padaku.

 

Perusahaan  bisa dengan sangat mudah mencari penggantiku, tapi posisiku bagi anakku sampai kapanpun tidak mungkin bisa tergantikan……

 

Read Full Post »

18 Bulan…..

Memiliki Nela adalah suatu mujizat dalam kehidupan keluarga kami. Bagi yang membaca blogku dari awal, pasti tahu bagaimana sulitnya saat aku mengandung Nela. Begitu banyaknya rintangan dan hambatan yang kualami, dan Puji Tuhan, hanya oleh anugerahNya semuanya boleh berakhir manis.

Sejauh ini bagaimana perkembangan Nela?

Puji Tuhan untuk perkembangan motorik kasar Nela sudah mulai mengalami kemajuan. Nela sudah bisa berjalan walaupun baru beberapa langkah. Awalnya 2 langkah lalu terjatuh lagi. Lama kelamaan sudah sampai 5 langkah dan terjatuh lagi. Tak apa Nak, pelan-pelan kita latih sama-sama ya? Nela pasti bisa kok….

Oh ya, walaupun belum bisa berjalan dengan lancar alias masih beberapa langkah saja, tapi Nela gayanya sudah seperti anak besar lho. Pas lagi berdiri dan mendengar lagu ataupun musik apa saja yang kebetulan didengar oleh Nela, pasti dirinya langsung joget2 dengan tangan diangkat keatas seperti gaya menari. Bahkan bunyi penjual bakso yang mengetuk mangkuk sepertinya juga dianggap musik oleh Nela, sehingga dirinya pasti juga berjoget. Dan Nela pun tahu menyesuaikan antara musik yang didengarnya dengan gaya yang akan ditirukannya. Jika musik yang terdengar bernuansa cepat, pasti gaya Nela juga cepat. Jika musiknya lambat, pasti gaya Nela pun menjadi slow. Dan jika Nela menonton acara di televisi yang isinya penyanyinya lagi bernyanyi sambil memegang alat musik, pasti Nela langsung mengambil gitar kecil mainannya dan lalu kemudian berjoget sambil memainkan gitar. Papanya Nela bilang, mungkin Nela kelak bercita2 jadi pemusik soalnya dirinya tiap kali mendengar irama apa saja, pasti langsung berjoget atau menirukannya dengan gembira. 🙂

Oh ya, Nela pun sekarang sudah tahu mana keadaan yang benar dari suatu benda. Yang lalu aku membelikan mainan yang bentuknya bulatan2 mulai dari besar sampai kecil yang dimasukkan di suatu tiang. Nela sekarang sudah tahu lho memasukkan bulatan tersebut dengan benar. Pernah diriku mencoba memasukkan bulatan2 itu dengan urutan yang salah, dan Nela secara spontan langsung berteriak:”La..la…” (baca : salah). Setelah berteriak begitu, Nela langsung memasukkan bulatan2 itu sesuai urutannya dengan benar, kemudian menatapku sambil tersenyum seakan-akan mau bilang : “Mama tadi salah, ini lho yang betul…”. Duh adik kecil, terharu sekali diriku melihat hal itu. Dari hal2 yang sederhana ternyata dirimu sudah bisa melakukannya dengan benar. Mama bangga sekali pada Nela.

Oh ya, kalau mau makan dan tidur Nela juga sekarang sudah bisa berdoa sendiri tanpa disuruh. Jika sudah duduk mau makan, dirinya langsung mengambil posisi tangan dilipat, mulutnya komat-kamit mengucapkan sesuatu dan setelah itu langsung bilang Amin. Begitu juga waktu mau tidur. Walaupun setelah Nela berdoa sendiri seperti itu, dirinya pun tetap ku pandu untuk berdoa memohon berkat Tuhan atas makanan yang diberikan maupun memohon perlindungan waktu mau tidur. Meskipun baru kata Amin yang terucap dari bibirnya tapi aku sangat bersyukur karena Nela sudah tahu berdoa dan mengucap syukur pada Tuhan.

Oh ya, kalau mau makan Nela pasti selalu minta diputarkan lagu anak2 Sekolah Minggu. Jika sudah mendengar lagu itu, pasti Nela makannya lahap sekali 🙂

Kalau lagi berpergian naik Sepeda Motor entah ke Gereja maupun untuk pergi belanja, Nela sangat senang memperhatikan keadaan sekelilingnya. Melihat anak2 di jalan pasti dirinya langsung berucap : “Anak….a..nak”. Kalau melihat becak pasti langsung mau ngajak naik sambil bilang : “Cak-cak…, Njo” (Baca : Becak…becak…Manjo) Ah, ternyata dalam hal mau mengajak, Nela menggunakan kata Manjo (manado sekali dirimu nak….) :). Begitu pula jika melihat mobil, yang keluar pasti bukan kata mobil tapi kata “Otooo…”. Kayaknya Nela mendengar percakapan kami sehari-hari dirumah, makanya dirinya pun sudah mulai mengucapkan kata2 dalam dialek Manado. Ah…ajarkan mamamu ini untuk berbahasa Indonesia Nak….apa mau dikata, bahasa yang kami gunakan di rumah adalah dialek Manado, ya jelas dirimu pasti mengikutinya 🙂

Ah, waktu berlalu bagai berlari. Tak terasa 1,5 tahun dirimu ada bersama kami. 1,5 tahun yang penuh sukacita bagi kami. Saat ini mama dan papa mau bilang : Selamat Ulang Bulan ke 18 buat Nela. Tetaplah bertumbuh putri kecilku…. Jadilah selalu anak yang takut akan Tuhan dan mengandalkanNya dalam segala hal. Tuhan Yesus pasti menyertai dan memberkati kehidupanmu. Amin.

Read Full Post »

Lama tidak nulis disini, kemana saja dirimu One? *kayak ada yang nanya aja*

Jadi ceritanya dari tanggal 9 – 24 April 2012 aku ikut diklat lagi di Udiklat Pandaan. Lama ya diklatnya, sampai 16 hari. Dan kali ini Nela harus kutinggal dulu di Kediri. Sebenarnya rencana awal ingin membawa Nela ikut denganku ke Pandaan, tapi karena Nela baru saja sembuh dari sakit akhirnya mamaku bilang agar ditinggal saja di Kediri. Jadi setiap hari sabtu malam (diklatnya hari sabtu tetap masuk) aku pulang ke Kediri, dan hari senin dinihari balik lagi ke Pandaan. Memang melelahkan, apalagi harus berjuang naik bis sendirian dimana pada hari2 tersebut termasuk hari yang padat penumpang. Awalnya juga aku tak ingin saja berangkat mengikuti diklat ini, tapi atasanku bilang kalau aku tak ikut diklat ini sekarang, besok hari tetap juga akan di panggil ikut. Jadi ceritanya, aku tak bisa menghindar lagi untuk tidak mengikutinya. Ya mau tidak mau harus berangkat deh….

Oh ya, pas berangkat ke Pandaan Nela kuajak serta juga walaupun hanya mengantarku sampai ke Udiklat trus pulang lagi ke Kediri. Jadi hari Minggu tanggal 8 April, pagi2 kami sudah berangkat ke Pandaan dengan rute Kediri – Malang – Pandaan dengan menumpang mobil yang di sewa. Tapi sebelum ke Udiklat, kami singgah dulu ke Taman Safari Prigen yang kebetulan cukup dekat dari Udiklat. Disana Nela sangat senang sekali melihat berbagai jenis binatang. Nela pasti berteriak kegirangan saat melihat rusa, zebra, harimau, gajah dan jerapah. Bahkan Nela sempat berfoto dengan harimau dan orang utan, trus sempat memberi makan gajah di arena pertunjukan. Untuk foto2nya menyusul ya, soalnya masih di hp, belum dipindahkan ke komputer….. 🙂 Tapi dari semua binatang itu yang paling ditakuti Nela adalah orang utan. Saat foto bersama, Nela tidak mau dekat2. Akhirnya orang utan itu mau menarik tangan Nela untuk mendekat yang berakibat Nela menjadi takut dan hampir menangis. Jadilah  di foto bersama orang utan itu ekspresi Nela semuanya hampir menangis.

Sekitar jam 3 sore kami meninggalkan Taman Safari Prigen menuju Udiklat Pandaan. Sampai di Udiklat sekitar setengah 4 sore. Kebetulan saat itu peserta diklat baru aku sendiri yang datang. Nela kuajak ke wisma tempat aku menginap dan akhirnya tertidur di pangkuanku. Jam setengah 5 sore akhirnya Nela beserta papanya, mamaku, tanteku dan ani (orang yang sebenarnya akan menjaga nela tapi ceritanya berakhir lain*nantilah kapan2 akan kuceritakan) pulang ke Kediri. Sedih sekali rasanya saat itu, aku inginnya kembali ingin ikut pulang saja. Tinggallah aku seorang diri di wisma itu. Teman2ku belum ada yang datang.

Hari senin, 9 April 2012 kegiatan diklat pun di mulai. Dimulai dengan acara pembukaan diklat, kemudian hari pertama dan kedua di isi dengan kegiatan di lapangan (Outbound). Hari ketiga dan seterusnya diklat di laksanakan didalam kelas. Suasana diklat pun terasa seru., kami sesama peserta sudah merasa saling akrab, saling membantu  dan beberapa  instruktur juga bilang kalau angkatan kami ini termasuk angkatan yang sangat kompak. Puji Tuhan selama diklat ini aku diberikan kesehatan untuk mengikutinya, dan terlebih Nela juga tidak rewel saat kutinggal. Hanya terkadang di malam hari mamaku bilang kalau Nela sering memanggil- manggil “Mama…mama…” sambil memeluk bajuku lalu tertidur. Duh, air mataku tak bisa berhenti saat mamaku menceritakannya lewat telepon. Andai ada pintu kemana saja milik doraemon, ingin sekali rasanya diriku langsung berada di sampingmu nak…. Yang bisa kulakukan hanyalah berdoa, mendoakan keselamatan Nela. Biarlah nela kujenguk hanya dalam tiap mimpinya…..Maafkan mama ya Nela….

Hari selasa, 24 April 2012 diklat pun berakhir. Kami akhirnya kembali ke tempat tugas masing2, dan bulan juni nanti harus kembali lagi untuk mempresentasikan telaah staf yang kami susun. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kesehatan dan kekuatan bagi kami semua peserta diklat ini, agar bisa menyelesaikan tahapan akhir diklat ini dengan baik.

Ini foto kami pas hari terakhir diklat

Sore harinya aku berangkat dari Pandaan ke Kediri via Surabaya. Seperti biasa dari Surabaya ke Kediri aku naik bis, sampai di Kediri sudah malam dan Nela masih setia menungguku pulang. Melihat diriku yang datang malam itu, Nela langsung tertawa dan bertepuk tangan seakan ingin berkata, “Hore…mamaku pulang”. Maafkan mama ya Nak, meninggalkanmu begitu lama. Seandainya mama punya pilihan lain, tak ingin rasanya mama meninggalkanmu. Seandainya mama menjadi full time mother yang seutuhnya ada untukmu, tentu peristiwa ini tak akan pernah terjadi. Tapi, sekarang mama masih harus membagi tugas mama, menjadi seorang mama untukmu dan sebagai seorang pekerja yang punya tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Inilah hidup nak, walaupun pahit tetapi kita harus belajar memilih dan menjalani apa yang sudah kita pilih. Semoga suatu saat Nela akan mengerti kondisi ini….

Read Full Post »